KBR, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla memutuskan menyerahkan pengelolaan sejumlah blok migas dekat Pulau Lere-lerekang kepada Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedua provinsi ini disepakati akan membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bersama yang memiliki saham masing-masing 50% untuk blok Lere-lerekang. Ini lantaran wilayah migas tersebut berbatasan dengan Kabupaten Kotabaru di Kalsel dengan Kabupaten Majene di Sulbar. Kesepakatan ini dilakukan oleh JK, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Gubernur Sulbar, Gubenur Kalsel, dan Bappenas.
“Pada sore ini dicapai satu kesepakatan di mana blok yang ada di sekitar pulau Sebuku yang merupakan wilayah bertentangga antara Sulbar dan Kalsel itu nanti partisipasi interestnya dikelola bersama oleh kedua provinsi. Saya ingin menggarisbawahi dua hal. Satu, biasanya stiuasi begini sulit sekali dipertemukan dan yang menghalangi biasanya interest masing-masing yang tidak bisa ditemukan,” kata Sudirman Said di Kantor Wapres, Rabu (25/3).
Sudirman menambahkan, sudah ada satu kontraktor yang mengerjakan blok Sebuku. Sedangkan delapan wilayah atau blok lainnya masih dalam tahap eksplorasi. Kata Sudirman, pihak provinsi hanya mengurus saham namun pengelolaannya tetap dilakukan oleh kontraktor. Untuk menjadi pemasukkan bagi daerah. Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan, blok migas di perbatasan Kalimantan-Sulawesi itu memang sudah lama menjadi polemik. Warganya seringkali berdemo terkait kepemilikan blok tersebut.
“Hari ini sangat berarti buat kami. Terutama bagi kedua gubernur. Masalah ini menjadi perdebatan baik di media sosial. Kami di daerah hampir tidak ada hari tanpa demo,” kata Anwar, Rabu (25/3/2015).
Komentar
Posting Komentar