Editor
Publish May 17, 2016 @00:12
GELAP. Suasana belajar pagi di salah satu rumah ibadah di Kecamatan Kalumpang dalam kondisi gelap, Minggu 14 Mei 2016. (Wira Wahyu Utama/ RadarSulbar)
MAMUJU, RADAR SULBAR — Warga di wilayah Kecamatan Kalumpang Mamuju mengeluh sebab banyak alat elektronik yang rusak akibat arus listrik tak stabil.
Beberapa bulan lalu warga Kalumpang bisa menikmati fasilitas negara tersebut. Sayangnya sejak terpasang sekira dua bulan lalu, sampai hari ini sudah banyak warga yang mengeluh.
Hampir semua warga di Kalumpang mendaftar untuk berlangganan listrik kepeada petugas pendaftar yang datang atas nama PLN.
Salah seorang warga yang ditemui Radar Sulbar di Kalumpang, Sabtu 14 Mei menyebutkan membayar Rp. 3.000.000 sebelum dipasangkan meteran listrik dan instalasi dalam rumah.
Warga merasa dipermainkan, sebab merasa pelayanan di kampung-kampung dibedakan dengan daerah lain. Masyarakat menuntut ada pemerataan pelayanan.
Selain itu, voucher listrik juga harus dibeli di kecamatan lain, tepatnya di Kecamatan Kalukku, puluhan kilometer dari Kalumpang.
Warga Kalumpang, Taufik (36), mengaku banyak alat elektronik yang rusak akibat aliran listrik yang naik turun, tak menentu, bahkan sering mati. Banyak balon lampu yang putus, dan peralatan rumah tangga rusak, termasuk televisi di rumahnya juga ikut rusak.
“Layanan publik ini bisa dikatakan paling buruk, pernah dua hari dua malam tidak menyala, dan pada hari libur sering padam,” tambahnya. (mg2/dir)
Komentar
Posting Komentar