Langsung ke konten utama

Proyek Transformasi Pasar Energi Terbarukan Dan Energi Efisiensi di Provinsi Sulawesi Barat


Mamuju -Secara Nasional pada tahun 2025 ditargetkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan mencapai 25% untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia.Untuk itu Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI bersama UNDP (United Nations Development Programme) melaksanakan sosialisasi Proyek MTRE3 atau Transformasi Pasar Energi Terbarukan Dan Energi Efisiensi tujuannya guna mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan yang tersebar di Indonesia.(28/1)

Plt. Kepala Dinas ESDM Sulbar, Amri Ekasakti, ST.


Plt. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Amri Ekasakti, ST.  saat membuka acara Sosialisasi Proyek MTRE3 mengungkapkan bahwa ketersediaan minyak bumi dan air tanah semakin menipis dan pada akhirnya nanti cepat atau lambat akan habis. Pemerintah harus memiliki strategi yang tepat untuk memanfaatkan potensi Energi Baru Terbarukan yang selama ini masih kurang dalam pengelolaannya.

“ Sebagai negara penghasil gas rumah kaca yang signifikan, Indonesia kian meningkatkan komitmennya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Pemerintah secara sukarela dan serius menargetkan pengurangan gas rumah kaca sampai dengan 26% pada tahun 2020” kata Amri.

Lebih jauh Amri menjelaskan sejak berdirinya Provinsi Sulawesi Barat telah bertekad menjadi provinsi yang mandiri energi, sehingga saat ini telah membangun PLTMH sebanyak 300 unit, PLTM sebanyak 4 unit, serta yang terbaru adalah PLTA Tumbuan Mamuju yang dikerjakan oleh PT. Kalla Grup dengan kapasitas 450 MW yang sementara dalam tahap konstruksi awal dengan membangun akses jalan ke lokasi, dan PLTA Pokko Kabupaten Polewali Mandar dengan kapasitas  2 x 117 MW yang dalam tahap penyelesaian detail engineering design dan telah masuk dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) untuk tahun 2015.

“Dengan berbagai kemajuan di sektor energi yang telah dicapai Provinsi Sulawesi Barat diharapkan Provinsi ini mendapat perhatian lebih untuk mengembangkan EBT, terlebih ketika Bank Dunia memberikan dana stimulan guna menggenjot pemanfaatan EBT dan menarik minat investor  dibidang ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen untuk mempermudah segala bentuk perijinan agar investor masuk ke daerah ini” tutur Amri.

Mantan Camat Bonehau ini juga menjelaskan bahwa potensi pemanfaatan EBTKE di Provinsi Sulawesi Barat cukup banyak di sektor perkebunan dan peternakan, potensi kelapa sawit dengan luas 16.736 ha dan produksi sebesar 259.787 ton pertahun diperkirakan akan menghasilkan energi sebesar 30.769 gwh pertahun serta ternak yang melimpah, jumlah ternak sekitar 125.264 ekor dapat dijadikan sebagai pembangkit biomassa dan biogas.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETA GEOLOGI DAN SEBARAN POTENSI BAHAN TAMBANG SULBAR

PROSEDUR DAN KRITERIA PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT (WPR) DAN IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT (IPR)

PROSEDUR DAN KRITERIA PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT (WPR) DAN IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT (IPR)   PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TAHUN 2015 A.     PENGERTIAN 1.       WP      (Wilayah Pertambangan) :  adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional. 2.       WPR (Wilayah Pertambangan)  : Rakyat, yang selanjutnya disebut WPR, adalah bagian dari WP tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat. 3.       IPR : (Izin Pertambangan Rakyat) : adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas . B.      LATAR BELAKANG Pertambangan Rakyat adalah satu usaha pertambangan bahan-bahan galian yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara goto

Teknologi PLTA Tumbuan Mamuju

Ilustrasi gambar pembangkit listrik Mamuju ESDM SULBAR - Pelaksanaan Ground Breaking proyek-proyek pembangunan di Sulawesi Barat sebagai pendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Sulawesi dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI yang diihadiri beberapa Menteri terkait, yang pelaksanaannya bertempat di rumah Adat Mamuju (10/2). Dalam Ground Breaking tersebut telah menetapkan pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju dengan kapasitas 450 Mega Watt akan dibangun oleh PT. Hadji Kalla sebagai perusahaan nasional. Peresmian Proyek MP3EI di Sulawesi Barat Terkait pembangunan PLTA Tumbuan yang menjadi polemik di masyarakat khusunya yang bermukim di daerah aliran sungai Karama, Kepala Seksi Bimbingan Pengawasan Konservasi Energi,Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat, Amrullah Said, ST. mengatakan teknologi yang digunakan pada PLTA Tumbuan menggunakan sistem Run of River  (ROR) yang artinya me