Langsung ke konten utama

PEMBUKAAN PAMERAN PEMBANGUNAN HARI JADI PROVINSI SULAWESI BARAT KE 10

Prosesi Pembukaan Acara Pameran oleh Ibu Mufidah JK


Simboro - Setelah beberapa kali ditunda, akhirnya acara Pembukaan Pameran dalam rangka Peringatan Hari Jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-10 dibuka langsung oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla, didampingi Wakil Gubernur Sulawesi Barat, H. Aladin S. Mengga dan Ketua Tim Penggerak PKK Sulbar, Hj. Enny Anggraeny Anwar. Pembukaan Pameran yang berlangsung di lapangan sepakbola Ragional Provinsi Sulawesi Barat-Simboro ini, dimulai dengan  prosesi pelepaskan balon gas ke udara kemudian dilanjutkan pengguntingan pita oleh ibu Mufidah, yang menandakan dibukanya Pameran Pembangunan Hari Jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-10. Sejumlah stand menjadi kunjungan dan perhatian ibu Mufidah, dan memberikan apresiasi postif pada acara ini.   


Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat, Amri Ekasakti mengatakan 
"Pada awalnya pameran pembangunan ini akan di buka secara resmi oleh wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK), namun karena adanya acara kunjungan peninjau jalur arteri Sulawesi Barat (Sulbar) di Mamuju, maka pembukaan pameran dilakukan oleh ibu Mufidah JK, hal ini tidak mengurangi semangat kami mempersipkan dan menampilkan stand ESDM SULBAR, toh kedatangan JK beserta rombongan ke Provinsi Sulawesi Barat, merupakan penghargaan yang besar buat masyarakat Sulbar" ujar Amri.(22/9)

"Sejumlah persiapan dan penataan Stand telah kami lakukan guna menampilkan pencapaian program dan penghargaan di sektor ESDM Sulbar yang telah dicapai dan diraih selama 10 tahun ini" ungkap Amri.

Amri Ekasakti, ST.

Mantan Camat Bonehau ini juga mengkritisi pelaksanaan pameran pembangunan, diantaranya suhu udara pada stand ESDM cukup panas pada siang hari dan hal ini dapat mengganggu kenyamanan pengunjung. Meksi demikian, Amri tidak terlalu mempersoalkan hal itu, karena akan disediakan pendingin udara yang akan diusahakan sendiri. "Mudah-mudahan kami dapat  mempertahankan prestasi sebagai stand terbaik kategori SKPD se-Sulbar, yang kami raih pada pameran pembangunan yang lalu " tutup Amri.


Hj. Enny Anggraeny Anwar (Ketua TP PKK SULBAR) & Ibu Mufidah JK di stand PKK SULBAR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETA GEOLOGI DAN SEBARAN POTENSI BAHAN TAMBANG SULBAR

PROSEDUR DAN KRITERIA PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT (WPR) DAN IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT (IPR)

PROSEDUR DAN KRITERIA PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT (WPR) DAN IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT (IPR)   PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TAHUN 2015 A.     PENGERTIAN 1.       WP      (Wilayah Pertambangan) :  adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional. 2.       WPR (Wilayah Pertambangan)  : Rakyat, yang selanjutnya disebut WPR, adalah bagian dari WP tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat. 3.       IPR : (Izin Pertambangan Rakyat) : adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas . B.      LATAR BELAKANG Pertambangan Rakyat adalah satu usaha pertambangan bahan-bahan galian yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara goto

Teknologi PLTA Tumbuan Mamuju

Ilustrasi gambar pembangkit listrik Mamuju ESDM SULBAR - Pelaksanaan Ground Breaking proyek-proyek pembangunan di Sulawesi Barat sebagai pendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Sulawesi dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI yang diihadiri beberapa Menteri terkait, yang pelaksanaannya bertempat di rumah Adat Mamuju (10/2). Dalam Ground Breaking tersebut telah menetapkan pembangunan PLTA Tumbuan Mamuju dengan kapasitas 450 Mega Watt akan dibangun oleh PT. Hadji Kalla sebagai perusahaan nasional. Peresmian Proyek MP3EI di Sulawesi Barat Terkait pembangunan PLTA Tumbuan yang menjadi polemik di masyarakat khusunya yang bermukim di daerah aliran sungai Karama, Kepala Seksi Bimbingan Pengawasan Konservasi Energi,Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat, Amrullah Said, ST. mengatakan teknologi yang digunakan pada PLTA Tumbuan menggunakan sistem Run of River  (ROR) yang artinya me