"Listrik sering padam pada malam hari. Imbasnya, ummat Muslim yang melaksanakan ibadah shalat tarwih ...
Mamuju (ANTARA Sulbar) - Masyarakat yang bermukim pada tiga kecamatan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dikeluhkan karena listrik sering padam saat malam hari.
"Listrik sering padam pada malam hari. Imbasnya, ummat Muslim yang melaksanakan ibadah shalat tarwih terpaksa hanya menggunakan pelita untuk menerangi jemaah," kata Awi yang juga warga Kecamatan Papalang di Mamuju, Rabu.
Menurut dia, tiga kecamatan yang mengalami layanan listrik buruk itu diantaranya Kecamatan Papalang, Sampaga dan Tommo.
"Dari delapan kecamatan yang ada di Mamuju maka hanya tiga kecamatan ini yang tidak maksimal karena sering padam pada malam hari," ujarnya.
Karena itu kata dia, jajaran PLN harus bisa memperhatikan keluhan konsumen ini. Apalagi, dalam suasana bulan Ramadhan maka layanan listrik tentu sangat dibutuhkan.
"Ummat Muslim sangat terganggu dengan kondisi seperti ini. Ini bisa mengganggu kenyamanan beribadah," kata Awi.
Hal senada disampaikan Edo yang juga mengeluhkan kondisi layanan listrik yang belum maksimal di daerahnya sejak sebulan terakhir ini.
"Jika warga kembali menggunakan pelita maka tingkat resiko kebakaran akan sangat tinggi. Ini yang harus diwaspadai disaat ummat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa," ujar Edo yang juga pengusaha di daerah itu.
Ia berharap, kondisi layanan listrik di daerahnya kembali stabil sehingga masyarakat merasa nyaman dalam menjalankan ibadahnya.
"Listrik sering padam pada malam hari. Imbasnya, ummat Muslim yang melaksanakan ibadah shalat tarwih terpaksa hanya menggunakan pelita untuk menerangi jemaah," kata Awi yang juga warga Kecamatan Papalang di Mamuju, Rabu.
Menurut dia, tiga kecamatan yang mengalami layanan listrik buruk itu diantaranya Kecamatan Papalang, Sampaga dan Tommo.
"Dari delapan kecamatan yang ada di Mamuju maka hanya tiga kecamatan ini yang tidak maksimal karena sering padam pada malam hari," ujarnya.
Karena itu kata dia, jajaran PLN harus bisa memperhatikan keluhan konsumen ini. Apalagi, dalam suasana bulan Ramadhan maka layanan listrik tentu sangat dibutuhkan.
"Ummat Muslim sangat terganggu dengan kondisi seperti ini. Ini bisa mengganggu kenyamanan beribadah," kata Awi.
Hal senada disampaikan Edo yang juga mengeluhkan kondisi layanan listrik yang belum maksimal di daerahnya sejak sebulan terakhir ini.
"Jika warga kembali menggunakan pelita maka tingkat resiko kebakaran akan sangat tinggi. Ini yang harus diwaspadai disaat ummat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa," ujar Edo yang juga pengusaha di daerah itu.
Ia berharap, kondisi layanan listrik di daerahnya kembali stabil sehingga masyarakat merasa nyaman dalam menjalankan ibadahnya.
Editor: Daniel
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Komentar
Posting Komentar