Mamuju - Salah satu upaya yang dilakukan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dalam mendorong implementasiu program MP3EI adalah melalui penyelenggaraan kegiatan Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Seminar Nasional Investasi (SNI) yang telah dan akan terus dilaksanakan di kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan menitikberatkan pada promosi enam koridor utama ekonomi daerah serta peluang investasi yang siap ditawarkan kepada calon/investor.
Untuk koridor Sulawesi penyelenggaraannya dilaksanakan di kota Makassar pada tanggal 12-13 Juni 2014, pada kegiatan tersebut dilaksanakan pameran dan seminar nasional yang mengangkat tema Investasi Berkualitas Untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Untuk koridor Sulawesi penyelenggaraannya dilaksanakan di kota Makassar pada tanggal 12-13 Juni 2014, pada kegiatan tersebut dilaksanakan pameran dan seminar nasional yang mengangkat tema Investasi Berkualitas Untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Kepala Seksi Promosi dan Investasi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat, Muh. Haksa Kharakan, ST. pada kesempatan tersebut memaparkan bahwa Seminar Nasional Investasi ini menghadirkan para investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri khusunya negara-negara Uni Eropa yang memberikan perhatian pada Provinsi Sulawesi Barat. (6/7)
"Sesi One-on-One Breakfast Meeting menjadi perhatian kami, karena pada kegiatan tersebut mempertemukan langsung pihak investor dengan pemerintah daerah. Negara Uni Eropa melirik Provinsi Sulawesi Barat sebagai lahan investasi karena daerah ini memiliki potensi Sumber Daya Alam yang cukup besar. Di sektor ESDM mereka tertarik pada pertambangan radioaktif (uranium) di Kabupaten Mamuju. Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) juga menjadi perhatian mereka, daerah ini kaya akan potensi EBT mulai dari potensi sungai/air, biogas, biofuel, biomassa, Bahan Bakar Nabati, potensi Panas Bumi dan Tenaga Surya." ungkap Haksa.
"Potensi EBT di wilayah Provinsi Sulawesi Barat sangat besar, sungai-sungai besar dan kecil dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listik PLTA dan PLTM. Tahun 2012 Gubernur Sulawesi Barat menerima penghargaan Prabawa yang merupakan bentuk perhatian dan kerja keras pemerintah daerah memanfaatkan potensi EBT yang ada. Selain itu proyek besar dibidang EBT salah satunya akan dibangun PLTA Tumbuan Mamuju yang pengerjaannya dilakukan PT. Kalla Group, dan telah dilakukan peresmian Ground Breaking oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Radjasa pada 10 Pebruari 2014. Hal ini menjadi dasar perhatian mereka berinvestasi di Sulawesi Barat" lanjut Haksa.
Asisten Bidang Pembangunan dan Kesra Pemprov Sulbar, H.Nur Alam Tahir mengatakan faktor yang membuat mereka (investor) tertarik berinvestasi di Sulbar, selain sumber daya alam yang melimpah, juga dikarenakan provinsi ini telah menetapkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW) yang membuat adanya kepastian area atau lokasi yang dapat dikembangkan menjadi wilayah investasi.
"Kita sama-sama berharap melalui kegiatan ini, para investor tertarik untuk mengolah potensi SDA yang ada di Provinsi Sulawesi Barat, dan tentunya hal ini akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat" ungkap Nur Alam.
(Farid, Foto:Haksa)
"Sesi One-on-One Breakfast Meeting menjadi perhatian kami, karena pada kegiatan tersebut mempertemukan langsung pihak investor dengan pemerintah daerah. Negara Uni Eropa melirik Provinsi Sulawesi Barat sebagai lahan investasi karena daerah ini memiliki potensi Sumber Daya Alam yang cukup besar. Di sektor ESDM mereka tertarik pada pertambangan radioaktif (uranium) di Kabupaten Mamuju. Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) juga menjadi perhatian mereka, daerah ini kaya akan potensi EBT mulai dari potensi sungai/air, biogas, biofuel, biomassa, Bahan Bakar Nabati, potensi Panas Bumi dan Tenaga Surya." ungkap Haksa.
Muh. Haksa kharakan, ST.
"Kita sama-sama berharap melalui kegiatan ini, para investor tertarik untuk mengolah potensi SDA yang ada di Provinsi Sulawesi Barat, dan tentunya hal ini akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat" ungkap Nur Alam.
(Farid, Foto:Haksa)
Komentar
Posting Komentar